JAKARTA, ( Handayanpost.blogspot.com)--- Presiden Joko Widodo meminta agar manajemen di rumah sakit rumah sakit rujukan Covid-19 terus diperbaiki.
Dengan manajemen dan sistem rujukan yang baik, Jokowi berharap tak ada lagi rumah sakit yang over kapasitas yang menolak pasien.
Instruksi ini disampaikan oleh Presiden saat rapat terbatas dengan menteri dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, lewat konferensi video, Senin (20/4/2020).
"Mengenai perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di Rumah Sakit. Ini untuk atasi over kapasitas dari rumah sakit rujukan yang kita
miliki," kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya ada kejadian penolakan pasien suspec covid19 di sejumlah rumah sakit daerah dengan alasan over kapasitas.
Di daerah DKI Jakarta sendiri misalnya, ada seorang lansia yang berusia 60 tahun yang akhirnya meninggal setelah ditolak oleh tiga rumah sakit
Maka dari itu Kepala negara meminta supaya sistem manajemen rumah sakit penanganan covid19 segera di perbaiki dengan memilah pasien mana yang gejala ringan, sedang, berat.
Dilansir dari kompas.com Jokowi menjelaskan bahwasanya manejemen harus betul-betul di atur dan harus mrmilah pasien yang gejala sedang, ringan,berat yang membutuhkan penanganan lebih insentif di rumah sakit .
"Betul-betul manajemen harus diatur betul. Mana (pasien dengan gejala) sedang, ringan, berat dan yang butuh penanganan lebih intensif di rumah sakit," ungkap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi sekaligus menyampaikan apresiasi dengan sejumlah aplikasi yang memungkinkan konsultasi medis secara virtual (telemedicine).
Ke depan, Jokowi berharap ada makin banyak pasien yang memanfaatkan aplikasi ini sehingga tak harus datang ke rumah sakit.
"Ini saya kira harus dikembangkan lagi, yaitu telemedicine. Ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dan dokter bisa dikurangi," imbuhnya.
Hingga Minggu (19/4/2020) kemarin, ada total 6575 kasus positif Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia. Dari jumlah itu, 582 meninggal dunia dan 686 dinyatakan sembuh.